Asisten Daerah III Pemkab Karawang, Teddy Rusfendi di Karawang, mengatakan bahwa mobil yang mulai diserahkan secara bertahap kepada 309 desa se-Karawang itu ialah mobil operasional desa, bukan mobil operasional untuk kepala desa.
"Jadi yang harus diperhatikan, mobil itu bukan mobil untuk jabatan kepala desa. Tetapi mobil untuk meningkatkan pelayanan masyarakat desa, statusnya pinjam pakai. Artinya mobil itu tetap merupakan aset Pemkab yang digunakan untuk kepentingan operasional desa," ujarnya.
Dikatakannya, untuk merealisasikan mobil operasional desa tersebut pemerintah daerah setempat mengeluarkan anggaran lebih dari Rp2 miliar.
Pihaknya memilih mobil jenis Nissan Evalia, karena harganya cukup terjangkau, yakni seharga Rp134 juta per unit. Harga sebesar Rp134 juta itu sudah termasuk potongan harga. Sebab harga asli mobil itu senilai Rp146 juta, harga GSO Rp143 juta.
"Dengan begitu, setiap pembelian satu unit mobil itu, terdapat potongan harga sebesar Rp9 juta. Potongan harga itu kami peroleh, pembeliannya dalam jumlah yang banyak, dan mobil jenis itu juga dalam masa promosi," kata Asisten Daerah III Pemkab Karawang, Teddy Rusfendi.
Menurut dia, Pemkab Karawang akan membuat kesepakatan kepada Asosiasi Pemerintah Desa (Apdesi) setempat untuk mengatur penggunaan mobil operasional desa itu, sehingga ke depan bisa terhindari dari penyalahgunaan.
"Termasuk permasalahan asuransi dan perawatan mobil, itu akan diserahkan kepada Apdesi. Apakah anggaran untuk itu nantinya akan dituangkan dalam anggaran desa, itu akan dibuat kesepakatan nanti," katanya.
Ketua Apdesi Karawang, Asep Komara, mengaku setuju kalau mobil operasional desa itu bukan mobil jabatan bagi kepala desa, tetapi mobil tersebut untuk meningkatkan pelayanan masyarakat desa.
Atas hal itu, masing-masing pemerintah desa akan menggunakan mobil itu untuk kepentingan masyarakat, seperti untuk mengantarkan warga desa ke rumah sakit, dan lain-lain.
"Kita akan mengutamakan mobil itu agar difungsikan untuk pelayanan masyarakat. Apdesi juga berinisiatif akan mengasuransikan mobil tersebut, khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti mengalami kerusakan, hilang, dan lain-lain," kata dia.
Sementara itu, mobil operasional desa jenis Nissan Evalia itu sendiri berwarna putih, ditandai dengan logo Pemkab Karawang pada pintu bagian depan sisi kiri dan kanannya.
Sumber:Antara & beritasatu.com