* Blog Warga Desa Sarijaya kec.Majalaya Kab. Karawang *
Biarpun hidup di desa, tetapi kita harus berusaha siap menghadapi masa depan

Rabu, 14 September 2016

Bahaya Virus Zika

Virus Zika pertama ditemukan pada seekor monyet resus di hutan Zika, Uganda, pada tahun 1947. Virus Zika kemudian ditemukan kembali pada nyamuk spesies Aedes Africanus di hutan yang sama pada tahun 1948 dan pada manusia di Nigeria pada tahun 1954.

Virus Zika menjadi penyakit endemis dan mulai menyebar ke luar Afrika dan Asia pada tahun 2007 di wilayah Pasifik Selatan. Pada Mei 2015, virus ini kembali merebak di Brazil.

Penyebaran virus ini terus terjadi pada Januari 2016 di Amerika Utara, Amerika Selatan, Karibia, Afrika, dan Samoa (Oceania). Di Indonesia sendiri, telah ditemukan virus Zika di Jambi pada tahun 2015.

Virus Zika sedang menyebar di beberapa negara di Asia. Salah satunya di Singapura. Sebagai tetangga terdekat, Indonesia bisa menjadi negara yang rawan tertular.

Hingga awal September 2016, virus Zika memang belum menyebar di Indonesia. Kendati demikian, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek menegaskan untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan langkah-langkah protektif. Salah satunya melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan.

Menkes langsung menginstruksikan Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk mengetatkan pengawasan terhadap warga dari negara terjangkit yang akan masuk ke Indonesia. Pasalnya, puluhan orang di Singapura positif terjangkit virus Zika. Nila mengimbau agar setiap orang dari Singapura yang akan masuk ke Indonesia harus dilakukan pengecekan kesehatan.

Virus Zika merupakan salah satu virus dari jenis Flavivirus. Virus ini memiliki kesamaan dengan virus dengue, berasal dari kelompok arbovirus. Nila juga meminta masyarakat tidak panik karena Zika sudah masuk Asia. Menurutnya, Kementerian Kesehatan sudah meningkatkan kewaspadaan di pintu-pintu negara terjangkit
Selain itu Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan biro perjalanan untuk memberikan healt alertcard bagi penumpang.  Kementerian itu juga melakukan pengecekan dengan thermal scanner bagi warga yang masuk ke wilayah Indonesia.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes drg Oscar Primadi mengingatkan, agar masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan kepada virus Zika, terutama pada musim pancaroba seperti saat ini.

"Kementerian Kesehatan mengimbau agar warga waspada jika akan berpergian ke negara terjangkit. Kita terus meningkatkan mewaspadai negara terjangkit," ujar Oscar.

Menurutnya, Kementerian Kesehatan telah melakukan pengendalian vector nyamuk Aedes di wilayah pelabuhan, melakukan fogging, memberantas sarang nyamuk, dan melakukan penyemprotan spray.

"Virus ini tidaklah seperti DBD mematikan, virus ini memiliki dampak kepada ibu hamil, yang akan berdampak pada bayi yakni mikrosefalus," jelasnya.

Virus Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk. Nyamuk bisa terinfeksi zika bila menghisap darah seseorang yang telah terjangkit. Nyamuk yang terinfeksi lalu bisa menyebarkan virus ke orang lain.

Nyamuk yang menjadi vektor penyakit Zika adalah nyamuk Aedes, dapat dalam jenis Aedes aegyptiuntuk daerah tropis, Aedes africanus di Afrika, dan juga Aedes albopictus pada beberapa daerah lain. Nyamuk Aedes merupakan jenis nyamuk yang aktif di siang hari, dan bisa hidup di dalam maupun luar ruangan.

Menyusul persebaran virus yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah menetapkan penyakit ini dengan status darurat lintas benua dengan penyebaran yang sangat cepat, pada 1 Januari 2016 silam.

Yang perlu diperhatikan, virus Zika sangat berisiko pada perempuan yang sedang mengandung. Sebab, virus ini bisa ditularkan dari ibu hamil kepada bayinya selama kehamilan dan mengakibatkan cacat sejak lahir.

Hingga saat ini belum ada vaksin atau pengobatan spesifik untuk virus ini, sehingga pengobatan berfokus pada gejala yang ada dan melakukan pencegahan.

Pencegahan bisa dilakukan dengan 3M PLUS, yakni
  • Menguras
  • Menutup, dan 
  • Memanfaatkan barang bekas. 

    Selain itu juga menerapkan kegiatan pencegahan seperti menaburkan bubuk larvasida pada  tempat penampungan air menggunakan obat anti-nyamuk, kelambu, memakai obat oles anti nyamuk.
Jika ada WNI di Singapura, Menkes mengimbau agar memakai baju tertutup dan memakai obat oles antinyamuk, dan menggunakan kelambu saat tidur.

Tanda-Tanda Terjangkit Virus Zika
- Mata merah
- Sakit kepala
- Demam mendadak dan lemas
- Kemerahan pada kulit badan
- Nyeri otot dan sendi.

Pencegahan Penularan Virus Zika
  1.  Menghindari kontak dengan nyamuk
  2. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan aksi 3M Plus.
  3. Melakukan pengawasan jentik dengan melibatkan peran aktif masyarakat melalui Gerakan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik)
  4. Meningkatkan daya tahan tubuh melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti diet seimbang, melakukan aktivitas fisik secara rutin, dll.
  5. Pada wanita hamil atau berencana hamil harus melakukan perlindungan ekstra terhadap gigitan nyamuk untuk mencegah infeksi virus Zika selama kehamilan, misalnya dengan memakai
baju yang menutup sebagian besar permukaan kulit, berwarna cerah, menghindari pemakaian wewangian yang dapat menarik perhatian nyamuk, seperti parfum dan deodoran.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline
(kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620,
Faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.

Sumber : www.jpnn.com